CONTOH PROSEDUR KERJA
PR
Afril Wibisono
Saya dari dulu
memang suka segala sesuatu yang hot. Baik dari arti kata hot
untuk pedas, maupun hot dalam arti sebenarnya, seksi. Maksudnya,bukan
seksi di pornografi ya, tapi lebih kepada makna ‘hebat’. Dua-duanya menantang
saya. Dua-duanya membuat saya semangat. Seperti ‘Hot Rules’ yang sekarang kita
bahas. Saya sebut hot karena memang sangat implemantif dan teknikal
sehingga mudah untuk diikuti. Hot yang lainnya, karena saya sudah
mencobanya sendiri. Jadi khusus untuk topik ini, tidak ada referensi literatur
selain pengalaman saya sendiri.
Oke, kita mulai
ya. Belajar dari pengalaman di perusahaan – perusahaan sebelumnya, saya
mengalami banyak hal tentang bagaimana mensukseskan nilai-nilai perusahaan agar
mau tertanam di setiap individu karyawan, baik dalam pikiran, hati dan
perilaku. Berikut Hot Rules -nya
Pertama, tidak
membuat audiens bingung. Audiens dalam hal ini adalah karyawan yang merupakan
stakeholder internal terbesar. Mulai dari nilai-nilai apa yang
ditentukan, bagaimana filosofinya, bagaimana sebutannya, bagaimana
lambangnya/iconnya, dan sebagainya. Inti dari nilai-nilai tersebut apa.
Apa alasan background-nya, bisa berkontribusi tidak untuk pencapaian visi misi.
Bagaimana caranya. Dan sebagainya.
Kedua,
adalah change the wording into something more accepted and ever lasting in
human brain. Oke, maksudnya adalah tolong jangan anggap semua manusia di
dunia ini termasuk karyawan di perusahaan Anda bekerja pintar seperti Einstein.
Tidaklah demikian loh. Mereka suka hal-hal yang tidak ribet. Lebih ingat pada
hal yang menarik. Lebih jatuh cinta pada yang indah. Lalu apakah
nilai-nilai yang berpoin-poin itu (biasanya nilai perusahaan lebih dari 3
poin),
bisa memenuhi itu? Makanya, cara bulusnya buatlah icon
menarik untuk setiap nilai perusahaan Anda. Buat yang betul-betul terkait
dengan nilai tersebut. Jangan jauh-jauh memberikan ilustrasi
gambar/icon/lambang pada arti nilai yang sudah ada. Nanti malah jadi tanda
tanya. Gambar dengan warna warni yang eye-catching pasti lebih mudah
diingat. Dan ingat, dengan memiliki icon-icon nilai maka nilai bisa ditaruh di
atribut mana saja, seperti seragam, mug, kartu nama, kop surat, email template,
dan sebagainya. Video, theme song juga bisa membantu karyawan ingat terus sama
nilai-nilai perusahaan anda.
Ketiga,
availability dan sustainability. Jika ingin sukses menanamkan
nilai, ya pastikan keberadaan simbol-simbol nilai ada dimana-mana.
Sehingga sadar tidak sadar si karyawan melihat, teringat, dan melakukan.
Dan karena ini merupakan akar dari corporate culture, maka keberlanjutan untuk
terus berkampanye akan nilai-nilai perusahaan harus terus ada.
Keempat,
push them into behavior experience. Ada pepatah tak kenal maka tak
sayang. Nah ini bukan sudah tidak kenal lagi, tapi sudah diharuskan mengalami
itu sendiri. Maka dari itu, kampanye nilai perusahaan jangan cuma di atas
kertas. Tapi harus diaplikasikan. Bekerjalah dengan bagian HRD
management, yang bisa mempolakan perilaku nilai ke dalam penilaian performa
karyawan dalam bekerja. Jadi, mau tidak mau, nilai-nilai perusahaan tersebut
dipakai.
Kelima,
awarding. Biasanya kan sebuah perusahaan besar (mostly perusahaan
yang concern sekali dengan kampanye nilai-nilai perusahaan itu adalah
perusahaan besar atau perusahaan yang mau besar selalu punya hari besar atau
hari istimewa lah untuk dirayakan bersama. Biasanya bentuknya semi formal
atau malah non formal. Nah, pada momen tersebut pantas jika kita memberikan
penganugerahan terhadap karyawan yang menjalankan nilai perusahaan paling
baik. Jadi semacam lomba tahunan atau semesteran yang intinya memacu
semangat karyawan untuk bersama-sama mensukseskan nilai perusahaan menjadi
perilaku karyawan yang paling ideal sehingga corporate culture bisa lebih mudah
terbentuk.
0 comments:
Post a Comment