Saturday, October 13, 2012

Contoh Prosedur Kerja PR (Publik Relation)


CONTOH PROSEDUR KERJA PR
Afril Wibisono
   Saya dari dulu memang suka segala sesuatu yang hot.  Baik dari arti kata hot untuk pedas, maupun hot dalam arti sebenarnya, seksi. Maksudnya,bukan seksi di pornografi ya, tapi lebih kepada makna ‘hebat’. Dua-duanya menantang saya. Dua-duanya membuat saya semangat. Seperti ‘Hot Rules’ yang sekarang kita bahas. Saya sebut hot karena memang sangat implemantif dan teknikal sehingga mudah untuk diikuti.  Hot yang lainnya, karena saya sudah mencobanya sendiri. Jadi khusus untuk topik ini, tidak ada referensi literatur selain pengalaman saya sendiri.
   Oke, kita mulai ya.  Belajar dari pengalaman di perusahaan – perusahaan sebelumnya, saya mengalami banyak hal tentang bagaimana mensukseskan nilai-nilai perusahaan agar mau tertanam di setiap individu karyawan, baik dalam pikiran, hati dan perilaku. Berikut Hot Rules -nya
   Pertama, tidak membuat audiens bingung. Audiens dalam hal ini adalah karyawan yang merupakan stakeholder internal terbesar.  Mulai dari nilai-nilai apa yang ditentukan, bagaimana filosofinya, bagaimana sebutannya, bagaimana lambangnya/iconnya, dan sebagainya.  Inti dari nilai-nilai tersebut apa. Apa alasan background-nya, bisa berkontribusi tidak untuk pencapaian visi misi. Bagaimana caranya. Dan sebagainya.


   Kedua, adalah change the wording into something more accepted and ever lasting in human brain. Oke, maksudnya adalah tolong jangan anggap semua manusia di dunia ini termasuk karyawan di perusahaan Anda bekerja pintar seperti Einstein. Tidaklah demikian loh. Mereka suka hal-hal yang tidak ribet. Lebih ingat pada hal yang menarik.  Lebih jatuh cinta pada yang indah. Lalu apakah nilai-nilai yang berpoin-poin itu (biasanya nilai perusahaan lebih dari 3 poin),
bisa memenuhi itu? Makanya, cara bulusnya buatlah icon menarik untuk setiap nilai perusahaan Anda. Buat yang betul-betul terkait dengan nilai tersebut. Jangan jauh-jauh memberikan ilustrasi gambar/icon/lambang pada arti nilai yang sudah ada. Nanti malah jadi tanda tanya.  Gambar dengan warna warni yang eye-catching pasti lebih mudah diingat. Dan ingat, dengan memiliki icon-icon nilai maka nilai bisa ditaruh di atribut mana saja, seperti seragam, mug, kartu nama, kop surat, email template, dan sebagainya. Video, theme song juga bisa membantu karyawan ingat terus sama nilai-nilai perusahaan anda.
   Ketiga, availability dan sustainability. Jika ingin sukses menanamkan nilai, ya pastikan keberadaan simbol-simbol nilai ada dimana-mana.  Sehingga sadar tidak sadar si karyawan melihat, teringat, dan melakukan.  Dan karena ini merupakan akar dari corporate culture, maka keberlanjutan untuk terus berkampanye akan nilai-nilai perusahaan harus terus ada.
   Keempat, push them into behavior experience. Ada pepatah tak kenal maka tak sayang. Nah ini bukan sudah tidak kenal lagi, tapi sudah diharuskan mengalami itu sendiri.  Maka dari itu, kampanye nilai perusahaan jangan cuma di atas kertas.  Tapi harus diaplikasikan.  Bekerjalah dengan bagian HRD management, yang bisa mempolakan perilaku nilai ke dalam penilaian performa karyawan dalam bekerja. Jadi, mau tidak mau, nilai-nilai perusahaan tersebut dipakai.
   Kelima, awarding. Biasanya kan sebuah perusahaan besar (mostly perusahaan yang concern sekali dengan kampanye nilai-nilai perusahaan itu adalah perusahaan besar atau perusahaan yang mau besar selalu punya hari besar atau hari istimewa lah untuk dirayakan bersama.  Biasanya bentuknya semi formal atau malah non formal.  Nah, pada momen tersebut pantas jika kita memberikan penganugerahan terhadap karyawan yang menjalankan nilai perusahaan paling baik.  Jadi semacam lomba tahunan atau semesteran yang intinya memacu semangat karyawan untuk bersama-sama mensukseskan nilai perusahaan menjadi perilaku karyawan yang paling ideal sehingga corporate culture bisa lebih mudah terbentuk.

0 comments:

Post a Comment

4zzakia.blogspot.com. Powered by Blogger.